Minggu, 07 Agustus 2011

Jadi, Semua Laki-Laki?





Wah, ngobrolin apa nih? Hehe.. ini hanya soal anak kok. Katanya nih, seorang ibu akan lebih mudah jika menghadapi anak perempuan. Setidaknya karena sama-sama perempuan, ibu lebih mengerti persoalan yang dihadapi oleh si anak perempuan.


Trus, gimana jika ibu harus menghadapi anak laki-laki? dan gak cuma satu orang? Gimana juga kalo semuanya laki-laki? Welcome to the club... anakku.. 3 orang laki-laki.

Kuncinya sih ya, ibu yang punya anak laki-laki dituntut untuk bisa masuk ke dunia anak laki-laki. Bisa diajak gulat (kalo masih kecil), bisa diajak main karambol, mobil-mobilan, dan pistol-pistolan atau perang-perangan. Belum lagi kalo acara di luar, kudu bisa melayani main bola, main bulutangkis, main petak umpet, main kejar-kejaran. Nah, pakaiannya juga kudu menyesuaikan, pakaian sportif dan praktis lebih sesuai daripada rok terusan. Itu aku ya.. soalnya aku sendiri gak bisa lari pake rok atau gamis walaupun pake daleman celana panjang. Teteup keserimpet.. hehe.. jadi kalo pake celana panjang ya celana panjang, kalo pake rok ya pake rok. Sesuai dengan acaranya.

Sampai saat ini.. kebetulan kok ya aku cukup ngertilah elektronika, listrik, dan semacamnya. Cukup bisa melayani main bola atau bulutangkis, masih cukup lumayan buat kejar-kejaran, tapi gak ngerti blas soal mesin baik motor apalagi mobil. Gak pernah punya pengalaman sama ban dan pernak perniknya. Entahlah kalo anak-anak masuk usia remaja, mungkin nanti aku dibilang gak gaul kali ya sama mereka. hehe.. walaupun dalam beberapa hal, teteplah mereka mengandalkan umminya ini.

Menurut Desni di Mom I Grow Up, ada enaknya jika punya anak laki-laki:
  • Selalu dikawal dan dinomorsatukan bila bepergian
  • Tidak repot membawa barang kalo lagi belanja
  • Tidak butuh banyak dana untuk aksesori dan kosmetik
  • Ikut menjadi berani
  • Tidak bingung jika ada kebutuhan mendadak di tengah malam
  • Tidak terlalu resah jika anak harus bepergian sendiri misalnya camping atau hiking
  • Komunikasi tidak berbelit-belit
  • Sikap proteksi dan easy going
  • Tidak resah dengan sikap centil dan genitnya remaja
  • Gampang dimotivasi  karena bisa diajak berpikir logis

Sementara repotnya jika hanya mempunyai anak laki-laki :
  • harus selalu mengingatkan mengenai kebersihan
  • tanggung jawab urusan rumah tangga yang minim, walaupun mereka tidak menolak jika diminta bantuan
  • rasa prihatin yang kurang, mereka ikhlas membantu fisikatau materi tp sulit mengutarakan kata-kata menghibur
  • kurang memedulikan hubungan silaturahmi
  • ego yang tinggi
  • lebih mendahulukan berpikir logis daripada perasaan
  • sifat menggampangkan dan meremehkan
  • kurang menyukai ketekunan dan ketertiban
  • tidak suka dicereweti
  • kurang mempercayai kemampuan ibunya.
Ketiga anakku berusia TK dan SD, dimana Zaki sedang memasuki fase Ego Sentris dan Zufar serta Zahrul sedang berada pada fase Gank Age Awal. Berusaha sedapat mungkin memahami mereka, walaupun masih sering pusing kepala.

Bagaimanapun.. mereka anugerah Allah yang harus dididik dengan baik. Aku masih perlu belajar banyak dalam hal ini. Hanya sekedar berbagi...



0 comments:

Posting Komentar

Share & Enjoy

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More