What I know for sure is that when you declutter
- wether it's on your home, your head, or your heart -
it is astounding what will flow into that space that will enrich you, yor life, and your family.
-Peter Walsh-
Melanjutkan topik sebelumnya, kali ini saatnya membuang. Menurut Nagisa Tatsumi di buku The Art of Discarding, terdapat 10 strategi untuk menyingkirkan barang.
1. Jangan dilihat - langsung buang.
- Buang begitu diterima, ini berlaku untuk pamflet, katalog, flyer.
- Buang setelah jangka waktu tertentu, ini berlaku untuk dokumen yang telah lama disimpan, buku/majalah, surat dan kartu, serta pakaian/alat rumah tangga yang telah disimpan lama.
Tetapkanlah jangka waktu penyimpanan, lewat dari jangka waktu - buang. Kuncinya adalah jangan dilihat lagi.
2. Jangan membuat penampungan sementara
Barang-barang yang sudah disishkan untuk dibuang harus segera dibuang. Jangan disimpan dulu, karena kemungkinan untuk lupa dan akhirnya dipilah pilih lagi sangat besar.
- Buka dan buang, lakukan untuk katalog, tagihan, hadiah/kalender/souvenir, foto/negatif yang telah lama, sendok/garpu/chopstick dari paket siap saji.
- Buang setelah masa gunanya selesai. lakukan untuk souvenir/hadiah, piring gompal, pulpen yang tidak bagus tintanya, obeng yang patah, barang-barang yang sudah ada gantinya, kotak kemasan, kuitansi pembelian, kertas kerja, majalah.
- Makanan. Sisa makanan walau masih baik, buanglah. Karena jika disimpan dalam kulkas misalnya, belum tentu ingat untuk dimakan kembali. Makanan yang sudah hampir expired serta item di dalam kulkas, periksalah.
3. Buang jika telah melebihi batas tertentu
Tetapkan batas, batas bisa berarti jumlah, atau daya tampung penyimpanan. Simpan hanya sejumlah tertentu, jika lebih berarti harus ada yang dibuang.
- Buang jika telah melebihi daya tampung tempat penyimpanan. Lakukan untuk handuk, sprei, pakaian (lemari), sepatu (rak sepatu), makanan (lemari/kulkas), buku (rak buku), pulpen/pensil (pen holder).
- Buang jika telah melebihi jumlah yang bisa digunakan. Lakukan untuk kertas kado, kotak penyimpanan, tali, kertas bekas.
- Buang jika telah melebihi jumlah tertentu. Misalnya untuk piyama, sprei, handuk, gelas, sendok/garpu, pakaian, panci, alat masak. Untuk barang-barang tertentu, akan lebih mudah untuk menetapkan jumlah dasar yang diperlukan tiap orang. jika membeli yang baru, singkirkan yang lama sehingga jumlahnya selalu tetap dan tempat penyimpanan juga tetap.
4. Buang setelah jangka waktu tertentu
Tetapkan jangka waktu untuk penyimpanan barang misalnya sebulan, setahun, tiga tahun - dan jika barang tersebut ternyata sama sekali tidak digunakan sampai batas waktu yang ditentukan, buanglah.
Misalnya buku petunjuk, katalog, pamflet, mainan anak.
5. Buang secara berkala
Misalnya kwitansi pembelian, nota pengiriman, kancing serep, kartu garansi, manual produk, memo, stationery dalam laci, kaus kaki, pakaian dalam, buku, pakaian, dll. Buanglah jika sudah tidak digunakan atau sudah lewat masa pemakaiannya atau sudah tidak penting lagi.
6. Buang walau masih bisa digunakan lagi
Kan sayang.. itu pun yang ada dipikiran saya. Rasa sentimentil ini lah yang kadang menahan saya untuk menyingkirkan barang yang sebetulnya tidak akan digunakan lagi.
- Ada tiga hal yang biasanya paling sulit untuk disingkirkan. Pakaian, buku dan majalah. Untuk saya, buku.. adalah hal paling sulit untuk dibuang, karena berpikir akan informasi di dalamnya yang tidak ingin terlewat. Saya selalu punya keyakinan akan membacanya lagi, hahaha hal yang jauh panggang dari api.
- Barang yang belum digunakan, tetapi tetap saja beli/ambil yang baru. Misalnya kosmetik, obat, hadiah langsung, kertas kado, kotak sepatu/kotak bekas pengiriman. Lipstik deh buat saya, yang ada saja belum tentu dipakai tiap hari, eh lihat warna yang bagus sedikit pasti beli lagi *tutupmuka. Juga kertas kado, lihat motif dan warna yang cantik, tetap saja beli dengan alasan belum punya motifnya. arrrgghhh...
7. Menetapkan kriteria
- kriteria berdasarkan jumlah (no 3)
- kriteria berdasarkan waktu (no 4)
- kriteria berdasarkan berapa kali pemakaian (no 6)
- Buang jika membeli yang baru (hampir sama dengan berdasarkan jumlah)
- Memiliki kriteria yang jelas untuk tipe barang tertentu
- Evaluasi kriteria yang digunakan sebelumnya secara berkala
8. Mempunya banyak alternatif pembuangan
Dibuang disini tidak berarti harus menjadi sampah, beberapa barang bisa didonasikan, dijual kembali, dilungsurkan ke saudara, dll. Semakin banyak alternatif, semakin baik.
9. Mulai dari bagian kecil
- Pilih satu tempat dimana kita tak akan meletakkan apapun disana
- Pilih satu tempat dimana kita tak akan menyimpan barang yang tidak penting
- Mulailah dari tempat yang paling mudah dibereskan
10. Putuskan siapa yang bertanggung jawab untuk membuang sesuatu
- Pembagian tanggung jawab berdasarkan item barang misalnya buku, majalah, flyer, katalog PIC nya suami sementara pakaian PIC nya isteri.
- Pembagian tanggung jawab berdasarkan area barang. Misalnya dapur dipegang isteri, kamar anak dipegang anak masing-masing, garasi dipegang suami.
Dari kesepuluh strategi di atas, sesuaikanlah dengan keluarga masing-masing. Karena yang namanya manajemen rumah tidak ada yang sama antara satu rumah tangga dengan rumah tangga lain. Kata saya lho ya.. hahaha.. sampai sini dulu ya, masih ada bagian 3 nya yang kapan-kapan kalau ada waktu akan dituliskan lagi.
see you.....
2 comments:
Kak beli buku seni membuangnya dimana? Ada versi bhs indonesianya?
Nah versi bahasa indonesianya saya belum tahu mb shanthy. ini versi inggris beli di periplus
Posting Komentar